deCENTER Lembaga Kajian Nusantara Asta Cita Adakan Workshop dan Pameran Ketahanan Pangan dan Energi 21 Desember 2024

mediatar | 18 December 2024, 16:30 pm | 301 views

Jakarta,  mediatara news.com ; deCENTER LKN Astacita akan mengadakan “Workshop dan Pameran Ketahanan Pangan dan Energi”.

Latar Belakang
Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks. Komitmen tersebut disampaikan pada pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Terkait hal tersebut, pada tanggal 4 Agustus 2022 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers usai Rapat Internal dengan Presiden di Istana Negara, juga telah memberikan pernyataan bahwa Pemerintah tengah meningkatkan produksi dan hilirisasi tanaman sorgum dan mengembangkan tanaman pengganti gandum untuk menjaga ketahanan pangan nasional, serta dari batang pohon sorgum yang juga bisa dijadikan sebagai bioetanol.

Terkait dengan bioetanol, pada 2 Oktober 2024, dalam siaran persnya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menyatakan bahwa Pertamina NRE telah diberikan amanah oleh induk usahanya, PT Pertamina (Persero), untuk mengembangkan bisnis bioetanol sebagai bahan baku Pertamax Green. Direktur Manajemen Risiko Pertamina NRE, Bapak Iin Febrian menyatakan bahwa Pertamina NRE telah memiliki strategi jangka pendek, menengah, hingga panjang yang dimulai dari tahun 2024 hingga tahun 2035 dalam pengembangan bioetanol.

Tergerak akan “sedemikian pentingnya” swasembada pangan dan energi tersebut, maka Lembaga Kajian Nusantara Asta Cita (LKN Asta Cita) bermaksud untuk bergerak membangun kolaborasi semua ‘pemangku kepentingan’ untuk menyatukan langkah agar tercipta ketahanan pangan dan energi sesuai visi Asta Cita Prabowo-Gibran.

Tujuan
Merujuk kepada nama lokal tanaman sorgum di Indonesia, misal cantèl (Jawa), gandrum, gandrung (Sunda), gandun (Minang); batara tojèng (Makassar); bata (Bugis); sĕla (Flores); dela (Solor); péla’ dae’, péla hik (Rote); téraé hawu (Sawu); wataru hamu (Sumba), menunjukkan bahwa sorgum telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Saat ini masyarakat telah melakukan budidaya tanaman selain padi untuk makanan pokok yaitu jagung, sagu, singkong, talas, kentang, ubi jalar dan sorgum. Namun mengingat bahwa tanaman sorgum memiliki beberapa keunggulan, maka LKN Asta Cita bermaksud mengedepankan sorgum untuk ketahanan pangan dan energi.

Keunggulan tersebut antara lain:
Sorgum dapat tumbuh di lahan kering maupun basah
Sorgum dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi
Sorgum tidak menghasilkan limbah, karena bulirnya untuk pangan, daunnya untuk pakan dan batangnya untuk bioetanol

Secara ringkas produk bioetanol yang dihasilkan dari sorgum adalah sebagai berikut:
Dari batang sorgum, batang sorgum diperas untuk mendapatkan air nira
Air nira kemudian difermentasi oleh ragi Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan etanol.

Lembaga Kajian Nusantara Asta Cita yang selalu berupaya untuk memberikan solusi terhadap isu-isu strategis nasional, saat ini ingin bergerak melaksanakan misi Asta Cita Prabowo-Gibran dengan mengadakan Workshop dan Pameran “Ketahanan Pangan dan Energi” pada tanggal 21 Desember 2024 di Jakarta.

Sasaran :
LKN Asta Cita terus mengoptimalkan pendekatan sinergi pentahelix untuk menjaga stabilitas pangan nasional yang berkelanjutan.
Pendekatan ini melibatkan kolaborasi lima sektor penting, yaitu pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, akademisi, dan media guna memperkuat penyediaan pangan dan energi dari hulu – tengah – hilir.

Dari sisi pemerintah diharapkan akan adanya insentif bagi petani sorgum terutama untuk menghasilkan air nira sorgum, mengingat proses untuk menjadi bioetanol memerlukan investasi yang cukup besar.

Dari sisi pelaku bisnis diharapkan adanya buisness scale-up agar terjadi peningkatan kapasitas usaha di tingkat masyarakat

Dari sisi komunitas diharapkan tergerak untuk memulai menanam sorgum, sedangkan bagi petani sorgum diharapkan meningkatkan produktivitasnya.

Dari sisi akademisi diharapkan fungsi Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Masyarakat yaitu melibatkan mahasiswa KKN menjadi fasilitator petani sorgum di lapangan

Dari sisi media diharapkan untuk melakukan sosialisasi dan menyebarluaskan upaya Ketahanan Pangan dan Energi

Rekomemdasi
LKN Asta Cita akan menyusun rekomendasi sebagai upaya untuk menyatukan langkah agar tercipta ketahanan pangan dan energi sesuai visi Asta Cita Prabowo-Gibran.
Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) dan akan dilakukan proses sosialisasi dan monitoring secara terus menerus.

#sumber press LKN Asta Cita

*Sukarno, SE Ketua DPP AWI/AWI TV 

 

Berita Terkait